Senin, 06 April 2015

Cerita Mini: Kotak Bekal

Awalnya Paijo tak menaruh curiga ketika suatu malam Anton menitipkan kotak bekal berwarna pink. Sebagai penjaga di penitipan sepeda motor di dekat stasiun Pinggir Kota, ia harus melayani pelanggan sebaik-baiknya. "Titip kotak bekal ini ya Mas Paijo. Besok pagi saya ambil," kata Anton sambil menyelipkan selembar uang ke tangannya. Lelaki perlente itu menstater motornya dan hilang dari pandangan. Ketika peristiwa itu berulang beberapa kali, Paijo mulai bertanya-tanya. Apa susahnya membawa pulang kotak bekal? Bukankah di rumah kotak kosong itu bisa diisi bekal makanan? Mengapa pagi harinya Pak Anton membawa kotak bekal kosong ke kantor? Manusia semakin aneh tingkah lakunya, pikir Paijo.

"Kalau dibawa pulang bisa berbahaya, bisa perang dunia kedua," jawab Anton ketika Paijo iseng bertanya. "Kemungkinan besar kotak bekal itu dari selingkuhan Pak Anton di kereta. Biasa dapat jatah sarapan cinta. Makanya dia titipkan di sini daripada menjadi bahan pertanyaan istrinya. Kalau kotak bekalnya dititipkan berarti pas pulang kerja mereka tidak bisa bertemu," begitu analisa Abdurrahman temannya. Paijo menganggukkan kepala. Analisa Abdurrahman bisa saja terjadi. Sepertinya ada banyak kisah tersembunyi di balik sesak kereta. Paijo pun tak bisa berkata-kata ketika semakin banyak pelanggan yang sepulang kerja mengambil motor dan menitipkan kotak bekal. KRL Commuterline Depok - Cawang, 6 April 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar