Kamis, 27 Februari 2014

2 Puisi Kereta di Buletin Jejak



ISI ULANG
Puisi Setiyo Bardono

Pada dinding stasiun kutempelkan tanya,
"Berapa saldo tersisa  di saku kerja."

Dinding mengerdipkan angka.
Sedikit lagi mendekati denda.

Saatnya mengetuk pintu,
mengisi bekal seminggu.

Untuk perjalanan sejengkal,
kita cermat menghitung bekal.

Jika nanti pinalti menjemput ruh menuju kekal,
seberapa banyak kita membawa bekal?

Ketika malam menyelami senyap,
semoga dinding hati bisa menjawab.

Di kehidupan tergesa,
banyak pertanyaan lenyap terusik laju kereta.

Depok, 23/1/2014
--------------------------------------------

SIAGA SATU
Puisi Setiyo Bardono

Banjir beranjak surut.
Langit bocor halus.

Jakarta masih cemas membaca ketinggian air Katulampa.
Sungai belum lelah melimpahkan air membanjiri ibukota.

Stasiun Bogor siaga satu.
Kereta bergerak membawa ribuan pekerja,
bersiap menggenangi Jakarta.

Adakah yang membawa roti unyil,
untuk mengganjal perut si kecil.
Di pengungsian mereka mengigil.

Adakah yang menenteng talas Bogor, untuk direbus atau dikukus,  
menghangatkan harapan agar tak pupus.

Depok, 20 Jan 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar