Selasa, 25 Februari 2014
Titian Rel Air Mata
Puisi Setiyo Bardono
Tahukah engkau darimana asal rel kereta?
rel kereta lahir dari cucuran air mata.
Setelah dusta mematahkan sepasang sayapnya,
kereta menanggung jejalan beban tiada terkira.
Menekuri limbung laju tanpa tahu arah menuju
air matanya tak henti bercucuran sederas risau.
Perlahan roda-roda nasib melindas sepasang lelehannya,
hingga endapan waktu membentangkan semangat membaja.
Walau pahit, hidup harus terus berderak, batinnya.
Dan ia pun setia menziarahi titian rel air matanya.
Stasiun Depoklama, 16 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar