Puisi Setiyo Bardono
Sepasang tangan telanjang menyaruk sampah,
sepertinya telah dituntaskan segenap daya
mengais iba dalam sesak kotor lantai kereta,
menghamburkan kesah ikatan sapu lidi tua,
mengurat tanya uang logam di saku kemeja,
menjadi dekam yang bungkam ragu beranjak.
“Setumpuk iba mana yang harus kusapa?”
KRLEko, 29 sept 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar